Monday, 11 February 2019

Badak Jawa


Badak jawa, atau badak bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota famili Rhinocerotidae dan satu dari lima badak yang masih ada. Badak ini termasuk jenis yang sama dengan badak india yang sama sama memiliki kulit menyerupai baju baja. 


Badak jawa memiliki panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m, lebih kecil daripada badak india dan lebih dekat dalam ukuran tubuh dengan badak hitam. Panjang culanya lebih pendek 20 cm dan lebih kecil daripada cula spesies badak lainnya.

Badak jawa termasuk salah satu hewan di Asia yang paling luas daerah penyebarannya. Walaupun namanya Badak jawa tetapi hewan ini bukanlah hewan endemik di pulau jawa melainkan di seluruh Indonesia, sepanjang Asia Tenggara dan di India serta Tiongkok. Spesies ini kini statusnya sangat kritis, dengan hanya sedikit populasi yang ditemukan di alam bebas, dan tidak ada di kebun binatang. 

Spesies Badak jawa bisa dikatakan mamalia terlangka di muka bumi. Untuk Indonesia sendiri Populasi badak yang hidup di Taman Nasional Ujung Kulon di pulau Jawa kurang lebih sekitar 40-50 individu. Selain di Indonesia populasi badak Jawa di alam bebas lainnya berada di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam dengan perkiraan populasi tidak lebih dari delapan pada tahun 2007.

Berkurangnya populasi badak jawa diakibatkan oleh perburuan liar. Badak badak naas tersebut kemudian diambil culanya lalu dijual di pasar gelap Tiongkok yang digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan tradisional Tiongkok.  Berkurangnya populasi badak ini juga disebabkan oleh kehilangan habitat, yang terutama diakibatkan oleh perang, seperti perang Vietnam di Asia Tenggara juga menyebabkan berkurangnya populasi badak Jawa dan menghalangi pemulihan.

Badak jawa dapat hidup selama 30-45 tahun di alam bebas. Badak ini hidup di hutan hujan dataran rendah, padang rumput basah dan daerah daratan banjir besar. Badak jawa kebanyakan bersifat tenang, kecuali untuk masa kenal-mengenal dan membesarkan anak, walaupun suatu kelompok kadang-kadang dapat berkumpul di dekat kubangan dan tempat mendapatkan mineral.

Badak dewasa tidak memiliki hewan pemangsa sebagai musuh. Badak jawa biasanya menghindari manusia, tetapi akan menyerang manusia jika merasa diganggu. Peneliti dan pelindung alam jarang meneliti binatang itu secara langsung karena kelangkaan mereka dan adanya bahaya mengganggu sebuah spesies terancam. Peneliti menggunakan kamera dan sampel kotoran untuk mengukur kesehatan dan tingkah laku mereka. Badak Jawa lebih sedikit dipelajari daripada spesies badak lainnya.

1 comment:

  1. numpang share ya min ^^
    Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*E*W*A*P*K / pin bb D87604A1
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)
    ReplyDelete

    ReplyDelete