Manusia adalah khalifah. Mahluk yang dikaruniakan berbagai
kelebihan oleh Tuhan Sang Penguasa alam. Manusia yang secara fisik tidak sekuat
kami tetapi memiliki senjata yang lebih tajam dan hebat dari cakar dan taring
kami, mereka memiliki akal hingga mampu membuat dan memperdayakan kami dengan
kemampuan luar biasanya itu.
Dilihat dari sudut manapun manusia memang istimewa, mulai
dari proses penciptaan yang langsung ditangan sang pencipta hingga cerita dan
tugas tugasnya ketika dipaksa turun ke muka bumi. Manusia dengan segala
kelebihan yang diberikan oleh sang pencipta memang bukanlah tandingan kami. Kekuatan
dan kegarangan kami tidak pernah sanggup mengalahkan takdir penciptaan mereka.
Sebagai mahluk ciptaan Tuhan kami sebenarnya ingin seperti
mereka, tetapi kami sadar kami tidaklah diciptakan dengan beban berat seperti
mereka. Mereka hidup, mati lalu dihidupkan kembali untuk bertanggung jawab terhadap
perbuatan mereka selama dimuka bumi, sedang kami akan pupus begitu meninggalkan
semua kefanaan ini.
Alangkah gembiranya, alangkah senangnya menjadi manusia. Mereka
bisa berbuat sesuka hatinya terhadap isi bumi, mulai dari menebang pohon,
menggali hasil tambang, bertani, bercocok tanam dan berburu hewan hewan untuk
dijadikan mangsa mereka. Akh.. Andai
saja kami para harimau juga bisa seperti manusia.
Sekiranya dengan kekuatan kami maka hutan hutan akan tetap lestari
karena sejatinya rumah kami adalah rimba raya. Mungkin manusia tidak akan kami
buru dan kami bantai seperti mereka selalu membantai bangsa kami tetapi kami
akan pergunakan mereka untuk menjaga dan merawat isi bumi serta menggunakannya
dengan bijaksana.
Akh… Andai saja mereka
menjadi kami. Mungkin mereka akan mengerti betapa nestapanya kami, diburu dan
dibunuh dimana mana. Banyak sudah bangsaku yang sudah menghilang dari muka
bumi. Mereka musnah hanya demi kesenangan dan kekuatan yang diperjual belikan
dalam sekotak obat atau didalam gemerlap pakaian mewah .
Andai saja mereka ada diposisi kami.. Mungkin mereka juga
akan berenang didalam genangan air mata dan darah yang tak usai kami tumpahkan
dihadapan hidung mereka. Hmm aumanku semakin parau saja, aku gemas melihat
ketidak adilan ini. Dunia begitu luas dan tak terbatas tetapi gerak kami sangat
terbatas karena populasi manusia yang membatasi ruang gerak kami. Ukkhh.. Andai saja kami seorang
manusia…………………………………………………………………………….Bersambung