Saturday, 9 February 2019

Andai Aku Seekor Harimau


Manusia adalah khalifah. Mahluk yang dikaruniakan berbagai kelebihan oleh Tuhan Sang Penguasa alam. Manusia yang secara fisik tidak sekuat kami tetapi memiliki senjata yang lebih tajam dan hebat dari cakar dan taring kami, mereka memiliki akal hingga mampu membuat dan memperdayakan kami dengan kemampuan luar biasanya itu.


Dilihat dari sudut manapun manusia memang istimewa, mulai dari proses penciptaan yang langsung ditangan sang pencipta hingga cerita dan tugas tugasnya ketika dipaksa turun ke muka bumi. Manusia dengan segala kelebihan yang diberikan oleh sang pencipta memang bukanlah tandingan kami. Kekuatan dan kegarangan kami tidak pernah sanggup mengalahkan takdir penciptaan mereka.

Sebagai mahluk ciptaan Tuhan kami sebenarnya ingin seperti mereka, tetapi kami sadar kami tidaklah diciptakan dengan beban berat seperti mereka. Mereka hidup, mati lalu dihidupkan kembali untuk bertanggung jawab terhadap perbuatan mereka selama dimuka bumi, sedang kami akan pupus begitu meninggalkan semua kefanaan ini.

Alangkah gembiranya, alangkah senangnya menjadi manusia. Mereka bisa berbuat sesuka hatinya terhadap isi bumi, mulai dari menebang pohon, menggali hasil tambang, bertani, bercocok tanam dan berburu hewan hewan untuk dijadikan mangsa mereka. Akh.. Andai saja kami para harimau juga bisa seperti manusia.

Sekiranya dengan kekuatan kami maka hutan hutan akan tetap lestari karena sejatinya rumah kami adalah rimba raya. Mungkin manusia tidak akan kami buru dan kami bantai seperti mereka selalu membantai bangsa kami tetapi kami akan pergunakan mereka untuk menjaga dan merawat isi bumi serta menggunakannya dengan bijaksana.

Akh… Andai saja mereka menjadi kami. Mungkin mereka akan mengerti betapa nestapanya kami, diburu dan dibunuh dimana mana. Banyak sudah bangsaku yang sudah menghilang dari muka bumi. Mereka musnah hanya demi kesenangan dan kekuatan yang diperjual belikan dalam sekotak obat atau didalam gemerlap pakaian mewah .

Andai saja mereka ada diposisi kami.. Mungkin mereka juga akan berenang didalam genangan air mata dan darah yang tak usai kami tumpahkan dihadapan hidung mereka. Hmm aumanku semakin parau saja, aku gemas melihat ketidak adilan ini. Dunia begitu luas dan tak terbatas tetapi gerak kami sangat terbatas karena populasi manusia yang membatasi ruang gerak kami. Ukkhh.. Andai saja kami seorang manusia…………………………………………………………………………….Bersambung