Tuesday, 10 July 2018

Pembunuh Berdarah Dingin Dari Sungai Nil


Kita tentu pernah mendengar beberapa legenda tentang mahluk mahluk bringas pemakan bangkai manusia ataupun pemangsa manusia. Membayangkannya saja mungkin sudah membuat bulu kuduk kita meramang ya kawan. Tetapi ternyata dalam kehidupan nyata ternyata ada juga lho beberapa hewan yang menjelma menjadi mahluk mengerikan tersebut. Bagaimana tidak..? Banyak memang kasus pembunuhan manusia yang dilakukan oleh hewan hewan buas tetapi jika menilik pada catatan kejahatan mahluk satu ini bisa dibilang ia adalah monster paling mengerikan di abad milenia ini. 

Yaa hewan ini memang bukan harimau walaupun Harimau juga telah mencatatkan namanya sebagai salah satu spesies paling mengerikan dimuka bumi ini. Hewan ini masih sebagai salah satu hewan yang paling mengerikan. Monster itu adalah seekor Buaya Nil yang sangat besar dengan bobot diperkirakan kurang lebih satu ton dan memiliki panjang tubuh sekitar lima sampai enam meter. 


Dari semua hewan pemakan manusia yang tercatat didadalam sejarah kelam peradaban manusia Buaya Nil yang mendapat panggilan Gustave ini masih menempati urutan teratas sebagai momok penyebar teror yang paling menakutkan di muka bumi. Bagaimana tidak tubuh besar dan menakutkan itu benar benar bagaikan kancil yang cerdik dan licik. Hal ini bisa kita lihat dari beberapa kejadian yang hampir saja mengakhiri petualangan maut gustave tetapi selalu gagal. 

Gustave sang eksekutor itu selalu lolos dari berbagai usaha pembunuhan. baik yang dilakukan oleh penduduk lokal bahkan sepasukan tentara bersenjata lengkap juga tak mampu untuk membuatnya mengambang dipermukaan air. Dikabarkan bahwa tubuh sang peneror itu membawa bekas luka yang tak terhitung jumlahnya, luka-luka itu diperoleh dari berbagai tikaman pisau serta lemparan tombak penduduk lokal yang telah gemas ingin mengakhiri hidupnya.  What..Bagaimana mungkin dia akan tewas apabila sejumlah berondongan peluru saja tidak dapat mengakhiri kebuasaaannya.

Keganasan serta kepiawaian Gustave dalam membunuh serta meloloskan diri dari berbagai perangkap maut telah menarik perhatian seorang berkebangsaan Perancis untuk memonitoring pergerakan Gustave secara detail. Patrcie Faye dengan sabar dan teliti bersama penduduk lokal yang tergabung dalam usahanya untuk menyelamat sang predator dari pembunuhan mengungkap beberapa fakta fakta yang cukup mengerikan. Gistave diperkirakan telah membunuh dan memangsa lebih kurang 300 manusia yang kebetulan berada di dekatnya. 

Sang Pembunuh terkenal sangat ganas dalam menghabisi mangsanya. Moncong dinginnya telah melahirkan seekor legenda baru yang haus darah di sepanjang aliran sungai Nil. Ia bagaikan siluman yang bergerak dari satu titik ke titik lainnya hanya untuk membunuh dan membuat aliran sungai Nil berwarna Merah. Banyak yang menganggap dia adalah Siluman berwujud buaya karena nafsu makannnya yang tidak biasa. Jangankan manusia seekor Kuda Nil jantan dewasa saja bisa ia habisi dalam sekejab. Penduduk sekitar meyakini jika Gustave melakukan pembunuhan hanya untuk kesenangan hidupnya saja. Ia bukan lagi seekor buaya biasa melainkan siluman buaya yang menebar teror di sepanjang aliran sungai Nil sepanjang masa.

Tak ada yaang mampu memprediksi kemunculannya, karena saat dia muncul pasti selalu ada korban korban baru yang mengiringinya. Situasi ini benar benar menanntang bagi seorang Patrice faye. Faye sendiri berusaha untuk menangkap Gustave dengan membangun perangkap besar di air, tapi, meskipun buaya itu muncul, dia tidak pernah mendekati perangkap yg dibuat Faye. Dia hanya berenang di sekitarnya, 'seolah-olah mengejek calon penculiknya'. Dilaporkan berumur lebih dari 60 tahun, Gustave mungkin terlalu berpengalaman dan pintar untuk ditipu, sehingga nampaknya Gustave akan melanjutkan 'pemburuannya' dan mungkin, akan menjadi pemakan orang yang paling produktif sepanjang sejarah. 

Tidak seperti cara pada zaman harimau betina Champawat; Patrice Faye tidak lagi ingin membunuh Gustave. Dia ingin melindungi dia dari pembalasan manusia; dengan menangkap Gustave hidup-hidup dan menjaga dia didalam kandang yang aman, Faye berharap dapat menyelamatkan nyawa manusia serta pemakan manusia itu sendiri, dan mungkin menggunakannya sebagai bibit untuk membantu pelestarian buaya Nil. Sebuah pagar lampiran (enclosure) telah dibangun di Taman Nasional Ruzizi Burundi, menunggu moment penangkapan pemakan manusia terbesar di zaman kita.