Harimau Bali
Harimau bali (bahasa Latin: Panthera tigris balica) adalah
subspesies harimau yang sudah punah dan habitatnya di Pulau Bali, Indonesia.
Harimau ini adalah salah satu dari tiga subspesies harimau di Indonesia bersama
dengan harimau jawa (juga telah punah) dan harimau sumatera (spesies terancam).
Harimau ini adalah harimau terkecil dari ketiga subspesies;
harimau terakhir ditembak pada tahun 1925, dan subspesies ini dinyatakan punah
pada tanggal 27 September 1937. Subspesies ini punah karena kehilangan habitat
dan perburuan.
Harimau Sumatera
Harimau sumatera (bahasa Latin: Panthera tigris sumatrae)
adalah subspesies harimau yang habitat aslinya di pulau Sumatera, merupakan
satu dari enam subspesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan
termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically
endangered) dalam daftar merah spesies terancam yang dirilis Lembaga Konservasi
Dunia IUCN.
Populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di
taman-taman nasional di Sumatera. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan
tanda-tanda genetik yang unik, yang menandakan bahwa subspesies ini mungkin
berkembang menjadi spesies terpisah, bila berhasil lestari.
Penghancuran habitat merupakan ancaman terbesar terhadap
populasi saat ini. Pembalakan tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang
seharusnya dilindungi. Tercatat 66 ekor harimau sumatera terbunuh antara tahun
1998 dan 2000.
Ciri-ciri Fisik
Harimau Sumatera memiliki tubuh yang relatif paling kecil
dibandingkan semua sub-spesies harimau yang hidup saat ini.
Jantan dewasa bisa memiliki tinggi hingga 60 cm dan panjang
dari kepala hingga kaki mencapai 250 cm dan berat hingga 140 kg. Harimau betina
memiliki panjang rata-rata 198 cm dan berat hingga 91 kg.
Warna kulit harimau Sumatera merupakan yang paling gelap
dari seluruh harimau, mulai dari kuning kemerah-merahan hingga oranye tua.
Makanan harimau sumatera tergantung tempat tinggalnya dan
seberapa berlimpah mangsanya. Sebagai predator utama dalam rantai makanan,
harimau mepertahankan populasi mangsa liar yang ada di bawah pengendaliannya,
sehingga keseimbangan antara mangsa dan vegetasi yang mereka makan dapat
terjaga. Mereka memiliki indera pendengaran dan penglihatan yang sangat tajam,
yang membuatnya menjadi pemburu yang sangat efisien.
Harimau Sumatera merupakan
hewan soliter, dan mereka berburu pada malam hari, mengintai mangsanya dengan
sabar sebelum menyerang dari belakang atau samping. Mereka memakan apapun yang
dapat ditangkap, umumnya babi hutan dan rusa, dan kadang-kadang unggas atau
ikan. Orangutan juga dapat jadi mangsa, mereka jarang menghabiskan waktu di
permukaan tanah, dan karena itu jarang ditangkap harimau.
Tamat-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------