Harimau adalah binatang yang sangat terkenal di dunia salah
satunya di Indonesia. Di indonesia sendiri pernah ada 3 jenis harimau yang
menduduki wilayah kita ini tapi dua diantaranya telah dinyatakan punah dan
hanya tinggal satu jenis. Jenis-jenis spesies harimau apa sajakah yang pernah
ada di indonesia simak artikel berikut ini.
1. Panthera Tigris Sondaica Harimau Jawa
Harimau jawa (Panthera tigris sondaica) adalah subspesies
harimau yang hidup terbatas (endemik) di Pulau Jawa[1]. Harimau ini telah
dinyatakan punah di sekitar tahun 1980-an, akibat perburuan dan perkembangan
lahan pertanian yang mengurangi habitat binatang ini secara drastis.
Dibandingkan dengan jenis-jenis harimau di Benua Asia,
harimau jawa terhitung bertubuh kecil. Namun harimau ini mempunyai ukuran tubuh
yang lebih besar daripada harimau bali dan kurang lebih sama besar dengan
harimau sumatera. Harimau jawa jantan mempunyai berat 100-140 kg, sementara
yang betina berbobot lebih ringan, antara 75–115 kg. Panjang kepala dan tubuh
hewan jantan sekitar 200-245 cm; hewan betina sedikit lebih kecil
Harimau jawa tercatat menghuni hutan-hutan dataran rendah,
hutan belukar, dan mungkin pula berkeliaran hingga ke kebun-kebun wanatani di
sekitar perdesaan, karena pernah pada masanya hewan ini dianggap sebagai hama
sehingga banyak diburu atau diracun orang. Wilayah jelajahnya tidak melebihi
ketinggian 1.200 m dpl.
Macan ini biasa memangsa babi hutan, rusa jawa, banteng, dan
kadang-kadang juga reptil serta burung air. Harimau jawa diketahui hanya
didapati di Pulau Jawa.
Pada awal abad ke-19, harimau ini masih banyak berkeliaran
di Pulau Jawa. Pada tahun 1940-an, harimau jawa hanya ditemukan di hutan-hutan
terpencil. Ada usaha-usaha untuk menyelamatkan harimau ini dengan membuka
beberapa taman nasional. Namun, ukuran taman ini terlalu kecil dan mangsa
harimau terlalu sedikit. Pada tahun 1950-an, ketika populasi harimau jawa hanya
tinggal 25 ekor, kira-kira 13 ekor berada di Taman Nasional Ujung Kulon.
Sepuluh tahun kemudian angka ini kian menyusut. Pada tahun 1972, hanya ada
sekitar 7 harimau yang tinggal di Taman Nasional Meru Betiri.
Ada kemungkinan kepunahan ini terjadi di sekitar tahun
1950-an ketika diperkirakan hanya tinggal 25 ekor jenis harimau ini. Terakhir
kali ada sinyalemen dari harimau jawa ialah pada tahun 1972. Pada tahun 1979,
ada tanda-tanda bahwa tinggal 3 ekor harimau hidup di Pulau Jawa. Kemungkinan
kecil binatang ini belum punah. Pada tahun 1990-an ada beberapa laporan tentang
keberadaan hewan ini, walaupun hal ini tidak bisa diverifikasi.
Meskipun demikian banyak laporan penampakan harimau jawa di
hutan Jateng dan Jatim. Pada akhir tahun 1998 telah diadakan Seminar Nasional
harimau jawa di UC UGM yang berhasil menyepakati untuk dilakukan
"peninjauan kembali" atas klaim punahnya satwa ini. Hal tersebut
karena bukti-bukti temuan terbaru berupa jejak, guratan di pohon, dan rambut,
yang diindikasikan sebagai milik harimau jawa. Secara mikroskopis, struktur
morfologi rambut harimau jawa dapat dibedakan dengan rambut macan tutul. Oleh
karena itu hingga sekarang masih dilakukan usaha pembuktian eksistensi satwa penyandang
status punah ini.
Bersambung-----------------------------------------------------------------------------------------------------------