Konon menurut cerita yang beredar kuat dilingkungan masyarakat keturunan Maung Panjalu selalu memiliki kuku tangan yang sangat mnirip dengan kuku harimau. kepercayaan yang telah berlangsung selama berabad abad ini seakan menjadi saksi atas kebenaran kisah Maung Panjalu yang sangat melegenda di Bumi Parahyangan Jawa Barat. Karena wibawanya yang sangat tinggi bahkan harimau belang aslipun akan ketakutan jika melihat penampakan harimau panjalu. ( menurut cerita penduduk lokal )
Kisah yang diabadikan dalam cerita Babad Panjalu adalah kisah tentang pernikahan pangeran dan putri dua kerajaan Pada jaman dahulu kala konon ada seorang putri kerajaan Sunda (Pajajaran) yang sangat cantik jelita bernama Dewi Sucilarang. karena kecantikannya itulah maka seorang pangeran dari kerajaan Majapahit bernama pangeran Gajah
Wulung kemudian datang serta meminang putri tersebut.
Alkisah setelah upacara besar pernikahan antara dua kerajaan yang saling berdaulat ini selesai maka sang putri pun
diboyong ke kerajaan Majapahit oleh sang suami. Sang suami kelak sering disebut dalam kisah kisah kemaharajaan Majapahit sebagai Putra dari Prabu brawijaya. Tidak bebrapa lama setelah pernikahan tersebut maka sang putripun segera mengandung. saat saat mengandung inilah kerinduannya terhadap kampung halaman semakin tak terbendung. maka dengan segala hormat ia memohon kepada sang suami agar diijinkan melahirkan ditanah kelahirannya yaitu tanah Pasundan.
Sang suami yang merupakan seorang pangeran yang bijak bestari walaupun dengan sangat berat hati akhirnya mengijinkan sang istri untuk kembali ke kampung halamannya. Maka diperintahkanlah
sebuah unit pasukan khsusus dari kerajaan Majapahit untuk mengantar Dewi Sucilarang ke kerajaan Pajajaran. Unit unit pasukan khusus tersebut bekerja dengan sangat baik dan sangat profesional walaupun perjalalan berat dan sangat melelahkan mereka berhasil menjaga keselamatan sang Dewi dengan sangat baik.
Akhirnya setelah berminggu minggu menembus segala marabahaya yang terdapat di tengah jalan rombongan besar itu berhenti disuatu tempat untuk beristirahat. Tempat tersebut bernama Hutan Panumbangan yang telah masuk didalam kawasan kerajaan Panjalu. Diwilayah ini lah kemdian rombongan membuka kemah kemah peristirahatan untuk sang Dewi dan rombongan pengawalnya. Mungkin sudah kehendak Sang Hyang Widi Wase ditempat inilah Dewi Sucilarang malah melahirkan kedua anak kembar yang Cantik dan tampan. Kedua bayi kembar ini lahir dengan selamat dan kemudian diberi nama Bongbang Larang dan adiknya Bongbang Kancana.
Bersambung-----------------------------------------------------------------------------------------------------------