Macan tutul (Panthera Pardus) adalah salah satu spesies
langka dari empat kucing besar yang masih eksis di muka bumi. Hewan ini dikenal
juga dengan sebutan macan dahan karena kemampuannya memanjat terbilang sangat
lihat dan melebihi kemampuan kucing-kucing besar lainnya. Awal mulanya macan
tutul disangka hibrida dari singa ataupun harimau sehingga mereka mendapat
gelar yaitu leopard.
Macan tutul berukuran cukup besar, dengan panjang tubuh
antara satu hingga dua meter. Spesies ini rata rata memiliki bulu berwarna
kuning kecoklatan dengan bintik-bintik berwarna hitam namun bintik hitam
dikepalanya berukuran lebih kecil dibanding bagian tubuh lainnya. Jantan dan betina
memiliki ciri yang sama tetapi macan betina memiliki ukuran tubuh yang lebih
kecil dari sang jantan.
Secara Spesifik daerah sebaran macan tutul adalah benua Asia
dan benua Afrika. Spesies ini dianggap memiliki banyak jenis karena
diperkirakan terdapat lebih dari 30 subspesies yang tercatat di segala macam
habitat, mulai dari hutan tropis, gurun, savanah, pegunungan dan daerah
pemukiman, namun setelah melakukan penelitian lebih lanjut para ahli mereduksi
menjadi hanya tinggal sembilan sub spesies Macan Kumbang yang hidup dimuka
bumi.
Macan Tutul adalah hewan yang soliter dan saling menghindari
satu sama lain. Spesies ini terbilang sebagai hewan nocturnal yaitu hewan yang aktif
di malam hari. Walaupun secara teori tercatat sebagai hewan malam tak jarang
pada siang haripun kerap melakukan perburuan. Macan tutul tidak hanya ahli soal
panjat memanjat tetapi juga sangat piawai dalam berenang dan juga lebih lincah
dari kucing kucing besar lainnya. Jika saja ukuran macan tutul sama dengan
singa atau harimau maka bisa dipastikan macan tutul lebih berbahaya dari
keduanya.
Macan Tutul merupakan pemburu oportunitis, yang menggunakan
segala kesempatan untuk mendapatkan mangsanya. Mereka memakan hampir segala
mangsa dari berbagai ukuran. Mangsa utamanya terdiri dari aneka hewan menyusui,
binatang pengerat, ikan, burung, monyet dan binatang-binatang lain yang
terdapat disekitar habitatnya. Karena tingkat kematian anak yang tinggi, betina
biasanya mempunyai satu sampai dua anak, yang tinggal bersama induknya sampai
macan muda berumur sekitar antara satu setengah sampai dua tahun.
Pada umumnya, Macan Tutul menghindari manusia. Namun macan
yang kurang sehat, kelaparan atau terluka sehingga tidak dapat berburu mangsa
yang biasa, dapat memangsa manusia. Ada peristiwa mengenai seekor Macan Tutul
jantan di Rudraprayag memangsa lebih dari 125 jiwa, dan seekor Macan Tutul
betina yang disebut "Macan Tutul Panar" memangsa lebih dari 400 jiwa
pada awal abad ke-20 di India. Beberapa subspesies dari Macan Tutul seperti Macan Kumbang
dari Indonesia terancam punah, namun secara umum Macan Tutul dievaluasikan
sebagai Beresiko Rendah di dalam daftar merah IUCN.