Macan dahan Kalimantan dan Macan Dahan Sumatra pada akhirnya dipashkan menjadi 2 sub spesies yang berbeda. Habitat hidup Macan dahan tersebar mulai dari meliputi Pegunungan Himalaya, Cina bagian selatan dan Taiwan ke Selatan menuju semenanjung Malaysia, sedangkan khusus di Indonesia sendiri ada di Sumatera dan Kalimantan.
Macan dahan Kalimantan yang bernama latin Neofelis Diardi Borneensis, adalah jenis kucing terbesar di Kalimantan, sehingga menjadi predator puncak di pulau ketiga terbesar di dunia ini.
Karena itulah peran ekologisnya di alam liar sangat penting karena berperan menjaga keseimbangan populasi satwa mangsa seperti Babi Hutan Berjanggut (Sus barbatus), Kijang Muncak (Muntiacus muntjak), Sambar/Payau (Rusa unicolor). Jenis mangsa lainnya yaitu berbagai jenis primata seperti Lutung (Presbytis cristata), Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), Kelasi Merah (Presbytis rubicunda).
Mangsanya tidak hanya mamalia tetapi juga memangsa berbagai jenis satwa pengerat (Rodentia), seperti Landak, Tupai, dan Tikus hutan.Macan dahan memiliki ukuran tubuh panjang dari ujung hidung sampai ujung ekor 1,5 meter atau lebih.Warna macan dahan cukup bervariasi dari coklat pasir sangat pucat sampai sangat gelap dan memiliki pola bercak-bercak seperti awan pada sisi tubuh, sehingga disebut Clouded Leopard.
Selain itu macan dahan juga memiliki kharakteristik yang berbeda dan cendrung lebih spesifik dibandingkan dengan jenis kucing lainnya (Famili Felidae) Gigi taring atasnya relatif sangat besar dibandingkan dengan ukuran tengkoraknya. Secara global macan dahan terdiri dari tiga ras macan dahan yaitu dengan pola umum dimana pola tubuh coklat pasir bercak-bercak seperti awan, kedua warna agak pucak, dan ketiga warna sangat gelap, meskipun dengan pola bercak/loreng yang sama dengan ras pertama dan kedua.
Seperti keluarga kucing pada umumnya maka macan dahan juga aktif dimalam hari (nocturnal) dan hidup di tajuk-tajuk pohon (arboreal), meskipun juga kadang dijumpai aktif siang hari dan mencari mangsa di lantai hutan. Habitat utama macan dahan adalah hutan primer, yaitu hutan yang relatif belum terjamah manusia dan memiliki pohon-pohon yang tinggi sebagai tempat berlindungnya.
Macan Dahan hidup soliter dan kadang dijumpai berpasangan, karena itu keberadaan macan dahan sangat tergantung akan adanya hutan primer yang masih sehat, seperti yang ada di Pegunungan Meratus. Populasi satwa ini sangat langka karena kerusakan habitat, konversi hutan menjadi peruntukan lain (pemukiman, pertanian, pertambangan), serta perburuan liar untuk diambil taring, kulit dan menjadi koleksi/spesiemen.
Macan dahan dilindungi oleh Pemerintah RI berdasarkan PP 7 Tahun 1999, mengenai jenis satwa dan tumbuhan yang dilindungi oleh pemerintah.Karena itu satwa ini harus dilindungi untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Macan dahan termasuk dalam Appendix I CITES (Convention on International Trade on Endangered Species of Wild Flora and Fauna), dan termasuk dalam Red List IUCN (International Union for Conservation of Nature).