Harimau adalah spesies yang terancam punah. Perburuan untuk mendapatkan bulu dan bagian bagian tubuhnya yang lainnya semakin marak belum lagi aksi aksi penghancuran habitat mereka secara massive telah membuat harimau tergusur dari wilayahnya dan terancam punah karena populasi yang terus menurun setiap tahunnya. Pada awal abad ke-20-an diperkirakan ada lebih dari 100.000 harimau di alam bebas, namun populasi tersebut telah menyusut drastis menjadi antara 1.500 dan 3.500.
Keadaan ini diperburuk lagi dengan tingginya angka permintaan pasar gelap obat tradisonal China terhadap bagian bagian tubuh harimau sebagai bahan dasar pembuatan berbagai ramuan obat obat tradisonal yang telah digunakan secara turun temurun. Tingginya permintaan disinyalir sebagi salah satu ancaman utama bagi eksistensi dan populasi harimau. Populasi harimau liar global saat ini diperkirakan oleh World Wide Fund for Nature mencapai angka 3.200 ekor pada tahun 2011 dan 3.890 ekor pada tahun 2015 dan merupakan fakta menakjubkan dalam satu abad terakhir ini.
Dalam situasi krisis ini masih terdapat rumah yang nyaman bagi salah satu sub spesies harimau yang masih tersisa. Ya India adalah rumah bagi populasi harimau liar terbesar di dunia namun hanya 11% habitat asli harimau asli India dan telah terfragmentasi. Sensus 2014 memperkirakan populasi harimau sebanyak 2.226 ekor, hal ini mengalami peningkatan sebanyak 30% sejak tahun 2011 yang lalu.
Pada tahun 1940-an, harimau Siberia berada di ambang kepunahan dengan hanya meninggalkan sekitar 40 ekor harimau Amur yang tersisa di alam liar di Rusia. Situasi ini segera diantisipasi oleh USSR dengan membentuk kontrol anti perburuan dan jaringan zona perlindungan yang(zapovedniks) dilembagakan hingga populasi harimau Siberia dapat diselamatkan dengan meningkatnya jumlah populasi mereka dialam liar.
Pada tahun 1940-an, harimau Siberia berada di ambang kepunahan dengan hanya meninggalkan sekitar 40 ekor harimau Amur yang tersisa di alam liar di Rusia. Situasi ini segera diantisipasi oleh USSR dengan membentuk kontrol anti perburuan dan jaringan zona perlindungan yang(zapovedniks) dilembagakan hingga populasi harimau Siberia dapat diselamatkan dengan meningkatnya jumlah populasi mereka dialam liar.
Situasi aman bagi harimau Amur berubah sejak awal tahun 1990-an, saat USSR ambruk Perburuan dan pembabatan hutan illegal kembali menjadi masalah serius. Situasi ekonomi Rusia sebagai pengganti USSR masih terbilang krisis hingga menemukan kendala serius dalam melestarikan spesies harimau dengan daya jelajah wilayah yang sangat luas.
Satu ekor harimau jantan dan betina membutuhkan areal seluas 450 km2 sebagai wilayah kekuasaan mereka. Upaya konservasi yang dilakukan oleh pemerintah Rusia dan LSM setempat dengan menggandeng organisasi internasional, seperti World Wide Fund for Nature dan Wildlife Conservation Society sebagai mitra pada akhirnya membuahkan hasil yang cukup manis terhadap masa depan harimau amur dengan meningkatnya populasi mereka dalam satu abad terakhir ini.
Satu ekor harimau jantan dan betina membutuhkan areal seluas 450 km2 sebagai wilayah kekuasaan mereka. Upaya konservasi yang dilakukan oleh pemerintah Rusia dan LSM setempat dengan menggandeng organisasi internasional, seperti World Wide Fund for Nature dan Wildlife Conservation Society sebagai mitra pada akhirnya membuahkan hasil yang cukup manis terhadap masa depan harimau amur dengan meningkatnya populasi mereka dalam satu abad terakhir ini.
Secara historis, harimau telah diburu dalam skala besar sehingga kulit bergaris mereka yang terkenal bisa dikumpulkan. Perdagangan kulit harimau memuncak pada tahun 1960an, tepat sebelum upaya konservasi internasional mulai berlaku. Pada tahun 1977, kulit harimau di pasar Inggris dianggap bernilai US $ 4.250. Banyak orang di China dan bagian lain di Asia memiliki keyakinan bahwa berbagai bagian harimau memiliki khasiat obat, termasuk sebagai pembunuh rasa sakit dan afrodisiak. Tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung keyakinan ini.
China yang sebelumnya selalu menolak gerakan konservasi lingkungan yang dilakukan Negara Negara Barat mulai mengubah pendiriannya pada tahun 1980-an dan menjadi bagian penting dari pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian CITES. Perubahan pandangan Negri Tirai Bambu pada tahun 1993 telah membuahkan sebuah aturan baru dengan melarang perdagangan bagian-bagian tubuh harimau dinegaranya sebagai bahan dasar untuk pengobatan tradisional Tiongkok.
Penggunaan bagian harimau di obat-obatan farmasi di China sudah dilarang, dan pemerintah telah melakukan beberapa pelanggaran sehubungan dengan perburuan harimau yang dapat dihukum mati. Selanjutnya, semua perdagangan di bagian harimau adalah ilegal di bawah Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Langka Fauna dan Flora Liar dan larangan perdagangan domestik telah dilakukan di China sejak tahun 1993.
-------------------------------------------------------->>BERSAMBUNG