Jauh didalam rimba bersalju diakhir abad 19 dan diawal abad 20 telah terjadi sebuah pembantaian sempurna yang dilakukan para harimau kepada para Srigala. Harimau dengan segala kemampuan alamiahnya telah melakukan invasi besar besaran terhadap keberadaan Srigala hingga sampai ketitik nadir di daratan Timur jauh Rusia. Tak Nampak lagi Srigala yang berkeliaran kecuali akan segera menjadi bangkai atau makan siang sang raja apabila tercium jejaknya. Populasi Srigala nampak telah diambang kepunahan akibat konflik alamiahnya dengan kucing kucing besar penguasa daratan Siberia.
Kejadian luar biasa ini telah mendorong Harimau Amur sebagai salah satu faktor alamiah utama yang mampu menekan laju pertumbuhan jumlah serigala diakhir abad 19 dan awal abad 20 didaratan Siberia. Pertarungan penuh darah ini telah memakan korban yang sangat besar hingga mendorong habitat Srigala nyaris sampai pada titik kepunahan total selain karena pembantaian yang dilakukan oleh umat manusia. Sebagaimana yang dialami Srigala di Benua Eropa dan Amerika karena sebab sebab mistis tertentu dan dianggap sebagai hama karena kerap memburu dan membantai hewan hewan ternak dimasa masa kritisnya.
Pembantaian para pesaing harimau di Timur Jauh Rusia oleh Harimau Amur sebagai pemuncak rantai makanan membuat sejumlah komponen fungsional ekosistem alam menjadi timpang dan sangat tidak signifikan. Serigala benar benar tak berdaya dan tak mampu untuk melepaskan diri dari pembantaian ekslusif habitatnya oleh para kucing besar itu. Masa depan Srigala benar benar kelam dan nyaris tanpa sisa sama sekali.
Peranan srigala mulai nampak disaat harimau Amur mengalami masa kritisnya akibat pembantaian besar besaran yang dilakukan oleh manusia. Perburuan besar besaran sebagai barang komoditi dagangan yang dibungkus cerita manis predator pemakan daging yang menjelma menjadi hama bagi para peternak lokal telah sukses mengantarkan harimau Amur pada jurang kepunahan yang sangat nyata. Terbukti dari punahnya harimau Kaspia akibat pembantaian secara sistematis yang dilakukan oleh para penjahat berkedok pelindung masyarakat hampir terjadi kembali kepada saudaranya Harimau Amur.
Kolonialisasi Rusia serta perkembangan Industri dan berbagai perang yang berkecamuk hebat di Rusia Timur Jauh di akhir abad 19 dan di awal abad 20 benar benar nyaris menamatkan Histori Harimau Amur sebagaimana terjadi pada Harimau Kaspia.
Menipisnya jumlah Harimau telah memberikan ruang baru bagi para Srigala untuk dapat berkembang dan menjalani fungsi alamiahnya sebagai pesaing harimau didaratan. Memori penduduk yang telah lama hilang tentang aksi-aksi Srigala mulai tumbuh kembali. Mereka mulai tumbuh dan menguasai daerah daerah yang ditinggalkan harimau karena pembantaian masiv yang dilakukan oleh pemerintah dan para pemburu lokal Rusia.
Keadaan ini berubah disaat pemerintah Rusia mulai menghentikan pembantaiannya terhadap Harimau Amur. Predator ini mulai mendapatkan tempat dan dilindungi secara ketat oleh pemerintah komunis Rusia. Berbagai tindak perburuan dan pembunuhan terhadap Harimau Amur dianggap sebagai kejahatan besar dan pemerintah memberlakukan hukuman yang berat serta berbagai aturan yang ketat tentang keberadaan harimau Amur dan habitatnya. Pemburu, penadah dan pelaku bisnis organ tubuh harimau mulai terjepit dan perlahan lahan mengalihkan wilayah perburuan mereka diluar wilayah Hukum Rusia.
Kabar baik tentunya bagi Harimau Amur dan malapetaka baru bagi Srigala. Laju pertumbuhan harimau sebagai pemuncak rantai makan mulai membayangi kisah maut Srigala sebagaimana dialami oleh mereka pada masa masa sebelumnya. Kekaisaran Harimau mulai bangkit dan kembali menekan Jumlah Srigala sebagai pesaing dekat mereka dalam perburuan.
Harimau tetap sebagai funsi alamiahnya yaitu membatasi perkembangan para Srigala dan mamalia lain didaratan Timur Jauh Rusia. Bahkan dalam beberapa catatan tentang konflik berdarah ini para pelaku konservasi alam di Rusia telah mentolelir tindakan sang harimau didalam peranannya sebagai predator yang efektif untuk menjaga ledakan populasi Srigala didalam habitat alamiahnya.