Tuesday, 6 March 2018

Harimau Putih (Panthera Tigris Tigris)

Harimau Putih atau Bengal Tiger memiliki nama latin (Panthera Tigris Tigris). Meskipun warna bulunya adalah putih, bukan berarti harimau putih adalah binatang albino. Warna putih yang dimiliki oleh harimau ini disebabkan oleh gen resesif yang menghasilkan warna pucat. Harimau Putih memiliki hidung yang berwarna pink, pusat kakinya juga berwarna pink, bermata biru es, dan berbulu putih atau putih kuning berbelang hitam, cokelat atau kelabu.

Harimau putih tercatat sebagai subspesies Harimau Benggala dan Harimau Siberia (Panthera Tigris Altaica) mungkin juga tergolong ke dalam subspesies lainnya. Kini ada ratusan harimau putih dalam penangkaran di seluruh dunia, sekitar seratus dari India dan angkanya semakin bertambah. Populasi harimau putih modern mencakup subspesies Harimau Benggala sejati dan campuran Harimau Benggala dan Harimau Siberia tetapi tidak dipastikan apakah gen resesif pemutih ini berasal dari harimau benggala saja atau semua nenek moyangnya berasal dari harimau siberia.

Harimau putih berkembang biak dengan cara melahirkan. Akan terlahir harimau putih jika kedua induknya merupakan harimau putih. Karena gen harimau putih akan kalah jika dikawinkan dengan gen yang lain. Masa kehamilan harimau putih selama 3,5 bulan dan akan melahirkan 2 hingga 5 ekor bayi dengan berat masing-masing 1kg

Harimau merupakan jenis binatang soliter yang suka menyendiri. Namun kebanyakan dari mereka akan berpasangan ketika berburu. Waktu berburu mereka biasanya adalah waktu sore menjelang malam hari. Mangsa Harimau di alam liar antara lain mamalia-mamalia sedang seperti rusa, babi hutan hingga hewan kecil seperti reptil, burung dan monyet.

Habitat asli harimau putih yaitu di hutan liar yang berada di wilayah India dan sekitarnya. Harimau putih telah mengalami penurunan yang signifikan dalam 100 tahun terakhir. Dulu, harimau putih dapat di temukan di hutan-hutan liar wilayah India, Buthan, Nepal, Afghanistan, Pakistan dan Bangladesh serta negara-negara di sekitarnya.

Saat ini diperkirakan ada ratusan ekor harimau putih dalam penangkaran di seluruh dunia, dimana di India saja sudah ada sekitar 100 ekor. Kabar baiknya, populasi harimau putih kian bertambah setiap tahunnya. Populasi harimau putih modern mencakup subspesies Benggala sejati dan campuran Benggala-Siberia. Namun tidak diketahui pasti apakah gen resesif pemutih ini berasal dari harimau Benggala saja atau semua nenek moyang harimau Siberia.

Harimau Putih atau Panthera Tigris Tigris merupakan subspesies harimau yang mudah ditemukan di hutan-hutan wilayah India. Namun saat ini, harimau putih sudah sangat langka. Bahkan 50 tahun terakhir belum ada lagi yang melihatnya secara langsung di hutan liar. Berikut ini beberapa fakta mengenai harimau putih, di antaranya.

Terjadinya penurunan yang signifikan ini membuat harimau putih semakin sulit ditemukan. Bahkan di habitat aslinya yaitu hutan liar di India, Bhutan, Nepal dan Bangladesh sudah jarang ditemuai. Namun jika dibandingkan dengan harimau lainnya, harimau putih terbilang masih banyak. Walaupun sangat kecil kemungkinannya induk harimau putih mau kawin di habitat aslinya.

Wilayah kekuasaan harimau putih mencapai 75 mil persegi. Wilayah kekuasaannya tersebut ditandai dengan urine dan juga tanda cakar di pohon. Tidak ada yang saling mengganggu daerah kekuasaan. Namun ketika musim kawin, daerah kekuasaan ini akan saling tumpang tindih dengan harimau-harimau lainnya saat mencari harimau betina.

Harimau putih termasuk spesies hewan yang terancam punah (termasuk harimau bengal) menurut daftar IUCN. Diperkirakan hanya ada sekitar 80.000 ekor harimau dari berbagai subspesies yang masih dapat di temukan di hutan-hutan dan juga rawa-rawa. Dan yang membuat kita miris, 50 tahun terakhir ini belum ada lagi yang melihat harimau putih di alam liar.

Cara berburu mereka sama seperti harimau lainnya, yaitu menyerang dari arah belakang mangsa. Biasanya ia akan menerkam bagian leher agar memudahkan
Meski jarang terjadi, namun Harimau Benggala juga dilaporkan menyerang hewan lain yang lebih besar seperti gajah.  Sayangnya ancaman kepunahan hewan nan eksotik ini terus meningkat. Terlebih karena air laut di wilayah Sundarbans yang semakin meningkat akibat pemanasan global membuat permukaan daratan di sana banyak digenangi air laut.

Ancaman lain datang dari manusia yang terus menggerus wilayah 'kekuasaan' sang raja rimba. Selain habitatnya yang semakin sempit, para pemburu harimau juga jadi ancaman serius bagi keberlangsungan harimau Benggala. Para pemburu liar sering kali ditangkap setelah menguliti harimau-harimau ini sehingga tidak bisa lagi diselamatkan apalagi dikembalikan ke alam.