Tuesday, 6 March 2018

Harimau Kucing Besar yang Tidak Selalu Soliter

Harimau adalah hewan teritorial yang sedikit berbeda dengan kucing besar lainnya walaupun pada faktanya mereka adalah hewan soliter namun dalam beberapa kasus justru harimau menjadi hewan yang memiliki sifat sosial paling tinggi diantara kucing-kucing besar lainnya. Seperti tertulis dari beberapa sumber yang valid harimau betina muda biasanya akan membangun wilayah pertama mereka dekat dengan tempat tinggal ibunya. Tumpang tindih wilayah kekuasaan betina muda dengan ibunya lama kelamaan akan mengendur dan hilang sama sekali.

Sedangkan untuk para pejantan muda biasanya akan berpetualang jauh meninggalkan tanah kelahirannya untuk membentuk daerah dan wilayahnya sendiri, Biasanya mereka akan mencari daerah tak bertuan alias belum ada pejantan dewasa yang mendiaminya andaipun mereka harus menumpang diwilayah kekuasaan harimau dewasa mereka akan menunggu hingga mereka cukup besar dan kuat untuk menantangnya dalam sebuah pertarungan satu lawan satu yang sengit. Pertarungan ini tak jarang banyak membunuh harimau muda akibat luka luka yang didapatinya dari pertarungannya dengan harimau dewasa.

Harimau biasanya menggunakan cakar dan urin untuk mengidentifikasi wilayahnya. Jantan dan betina menggunakan cara yang hampir sama dalam menjaga territorial kekuasaannya. Tanda-tanda guratan serta bau urinoir dari harimau juga menggambarkan identitas, status seks dan reproduksi dari harimau yang bersangkutan.

Meski sebagian besar harimau saling menghindari satu sama lainnya tetapi terkadang mereka tidak selalu bersifat teritorial dalam menjalani kehidupannya. Harimau dewasa dari jenis kelamin berbeda kadang-kadang akan berbagi hasil buruannya dengan harimau lain, bahkan dengan mereka yang mungkin tidak ada kaitan darah sama sekali.

Dari beberapa sumber valid disebutkan bahwa seekor harimau jantan dewasa berbagi hasil buruannya dengan dua ekor harimau betina dan empat ekor anaknya.  Walaupun sama sama kucing besar tetapi harimau jantan dewasa sangat berbeda dengan singa jantan. Harimau jantan sangat toleran tergadap betina dan anak anak harimau hingga keadaan dimana selayaknya singa jantan sedang menyantap hasil buruan kelompoknya tidak akan terjadi didalam kisah perburuan harimau. Harimau betina dan anaknya dapat memakan hasil buruan sang jantan secara bersama sama dengan suasana yang relative kondusif.

Suasana kekeluargaan ini digambarkan dengan baik didalam buku Tiger karangan Stephen Mills dimana penulis mencoba menyampaikan sesuatu yang sangat berbeda dari para singa dengan menggambarkan ritual menyantap mangsa keluarga harimau yang terjadi di Taman Nasional Ranthambhore.

Seekor Harimau betina dewasa yang biasa disebut dengan nama Padmini berhasil membunuh buruannya yang cukup besar yaitu seekor nilgai jantan dewasa seberat 250 kg. Antelop yang sangat besar ini menjadi bancakan dari banyak harimau yang kebetulan tidak berada jauh dari daerah perburuan Padmini. 2 betina dewasa dan seekor jantan dewasa serta ke 3 anak padmini bersama sama menyantap hasil buruan pada rentan waktu yang nyaris bersamaan dan tidak terjadi konflik sama sekali selama mereka menyantap hidangan tersebut. Tidak kurang terdapat sembilan harimau yang secara damai menikmati sajian khas harimau ala Taman Nasional Ranthambhore hasil buruan padmini.